Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 10:10:37【Tempat Makan】432 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(2866)
Artikel Terkait
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup
- BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan
- PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza
- Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Melihat dunia "gemoy"

BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS

Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza